Jumat, 11 Desember 2009

korelasi waktu

ketika bertemu dengan teman-teman masa sekolah dulu di sd smp dan sma, jadi teringat kejadian dan tingkah pola mereka dulu. dan kini sepertinya keadaan jauh berbeda. temen yg dulu dianggap pandai dan punya masa depan yang cerah, hidapnya biasa saja. ada teman yg dulu sangat tidak berpendidikan, ttp kini dia jadi pengajar. ada juga temen yg dulunya super nakal dan sngat tidk disukai semua orang, kini jadi pribadi yg menyenangkan. ada temen anak seorang ulama besar yg mungkin akan memimpin pesantren menggantikan bapaknya, eh ga taunya jadi agen asuransi dan mlm.

semua itu adalah rahasia yg telah Allah gariskan. tidak ada seseoranpun yg tahu besok akan terjadi apa dan sebagai apa dia. tetapi dari pengamatan singkat penulis, ini ada semacam korelasi antara masa yang dilalui seseorang dengan perannya di setiap masa itu. anak-anak yang punya atensi dan peran thdp kejadian ataupun kegiatan ini akan terus menaikin taraf citra dirinya di masa berikutnya, apapun peran dia itu ttp dari waktu kewaktu akan semakin lebih baik lg. dan bagi anak yg tidk peduli dg segala kejadian dilingkungannya di sekolah ataupun dirumah maka dia seperti katak dalam tempurung, kalaupun mungkin secara akademis dia punya kemampuan yg bagus.

keadilan subsatntif

dari banyak kasus hukum yg terjadi di negara kita banyak yang membuat orang kecewa. bukan hanya dalam masalah penanganan hukumnya tapi jg masalah hubungan sosial antara subjek-subjek yang terlibat dalam hukum. seringkali kita melihat antar penegak hukum saja terjadi pertiakaian yg hebat, antar hakim & jaksa, serta penasehat terdakwa masing-masing hanya mau menang dalam perkaranya.

sebetulnya ini sah-sah saja sepanjang tdk mencederai maksud dari diadakannya hukum yakni rasa keadilan. dan kalo kita perhatiin keadilan yg terjadi disini hanya keadilan prosedural bukan keadilan substantif. keadilan hanya untuk memenuhi syarat-syarat terjadinya proses pengadilan yang sesuai prosedur. hukum diputuskan sesuai dengan fakta dan data yang diambil dari barang bukti dan kesaksian para saksi di lapangan. tapi sayangnya semua itu diperoleh dengan cara-cara yg tdk fair. bagi orang yg punya duit dan punya kuasa sangat mudah memperoleh sarana itu, ttp mereka yg rakyat kecil hanya menyerahkan nasib hukumnya di tangan para hakim yg mungkin mau mendengarkan jeritan hatinya.

sejatinya keadilan yang ada di negara kita ini adalah keadilan substntif. keadilan model ini dengan sendirinya membawa manfaat utk orang banyak dan tidk menimbulkan gejolak

Senin, 07 Desember 2009

from email to jail

ungkapan tersebut muncul menanggapi kasus prita mulyasari yang dipenjara karena iseng menuliskan keluhannya berobat ke RS OMNI di internet. sekarang ini kasusnya sdh sampai pada putsan bahwa prita di denda 200jt. banyak kalangan yang menyayangkan dan heran kenapa hal tsb bisa terjadi. prita sebagai konsumen yg mengadukan ktidak becusan RS bisa dipenjara, sementara pihak RS dibiarkan. apapun ujungnya nanti kasus ini banyak memberi kita pelajaran.

pelajaran pertama, orang bisa masuk ke penjara krn berbagai sebab bahkan kadangkala dg sebab yang dianggap sepele. bukan hanya prita yg mengalami nasib seperti ini, ada mbo minah yg dipenjara lantaran mencuri tiga buah biji kakao untuk ditanam di rumahnya, ada juga orang di penjara lantaran mencuri beberapa kilo getah karet, dll. karena itu jangan spelekan perilaku kriminal walaupun dalam skala kecil.

pelajaran kedua, lembaga peradilan sekarang ini sudah semakin serius menangani kasus2 kriminal orang kecil ttp sebaliknya untuk orang2 besar blm dapat dilihat itikad baiknya. ada yg menanalogikan peradilan kita ini seperti pisau, tajam pada bagian bawah dan tumpul pada bagian atas. karena itu kalau anda masih termasuk orang bawah yg tidak bisa memberikan sesuatu yg bisa ditukar dg transaksi di lembaga peradilan janganlah melakukan tindak kriminal walaupun cuma sekedar mencuri sandal.

pelajaran ketiga, sudah ada semacam jurang pemisah yg begitu menganga antara masyarakat dg penegak hukum. seolah yg satu berada di lembah kebnaran dan yg satunya di jurang kenistaan. apapun dalilnya, penegak hukum akan slalu benar dalam memperkarakan tersangka. asas praduga tdk bersalah sdh hilang, hak masyarakat utk membela diri ketika disangka melakukan kejahatan sdh tidk bisa mempengaruhi keputusan hakim. karena itu bangunlah jembatan untuk bisa menyebrang ke lembah kebenaran itu.

pelajaran keempat, berhati-hatilah dg orang lain disekitar anda karena boleh jadi dia akan menjerumuskan anda ke penjara atau ke tempat2 yg tdk kita sukai

Jumat, 04 Desember 2009

kesadaran intuitif

intuisi yang merupakan potensi tak terlihta pada diri manusia ternyata mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi kelangsungan dan kesuksesan manusia. boleh ditanya kepada orang-orang yang merasa dirinya tidak sukses atau yang merasa dirinya tidak bermanfaat bagi orang lain, ternyata berawal dari tingkat kesadaran intuisi yang rendah. mereka seakan hidup sendiri dan melihat segala persoalan orang lain dengan kaca mata sendiri.

lain halnya kalau kita bertanya kepada orang yang merasa hidupnya selalu bergairah dan bermanfaat buat banyak orang. mereka akan mengatakan bahwa hidup ini indah dengan bergaul kepada banyak orang dan menyelami kehidupannya. betapa indahnya ketika kita merasakan kenikmatan yang orang lain rasakan, kita akan benar-benar merasakannya dan membuat hati menjadi ikhlas. begitu juga betapa hati ini menangis manakala merasakan penderitaan orang lain.

nilai-nilai inilah yang selalu diajarkan oleh Islam. bagaimana manusia dapat bergaul dengan orang lain dengan sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh dan mau berkorban. islam menganjurkan umatnya untuk saling mengasihi dan saling memberi kepada saudaranya, bahkan memberi terhdap barang yang paling disayanginya.

kesadaran intuitif ini sebisa mungkin selalu digunakan dalam pergaulan. bagaimana kita bisa benar-benar memahami kondisi orang lain itu dengan berupaya senantiasa berada dalam kondisi yang sama. kita benar-benar hadir (ada) dan melihat serta terlibat secara langsung dalam kejadian yang dialami orang lain baik dalam suka maupun duka. dengan begitu niscaya peran kita akan semakin berarti bagi orang lain. wallahu a'lam

Senin, 30 November 2009

tes

tes tes tes